Photobucket

rss

Jumat, 23 April 2010

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya

Yoh 20;29 Kata Yesus kepadanya : ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Seringkali pola pikir kita sudah terprogram, melihat segala sesuatu dengan pikiran/akal sehat/logika, sehingga sesuatu yang tampaknya tidak masuk akal/logika menjadi tidak dapat diterima.
Tuhan Yesus mengajarkan sebaliknya, bahwa kita harus melihat dengan hati, dengan mata iman, karena keberadaan Allah tidak dapat dinalar justru karena keterbatasan daya nalar/daya pikir manusia.

Keberadaan Allah atau sesuatu yang rohani tidak dapat dinalar, tetapi dapat dirasakan, tidak dapat dilihat tetapi dapat dinikmati.
Saat mata kita tertutup dan hati kita menyatu dengan roh Allah, kita dapat merasakan kehadiranNya, kita dapat mendengar suaraNya didalam keheningan itu.
Keterbatasan daya pikir kita tidak dapat menembus ke Maha Besar-an Allah, kita tidak akan pernah mampu mencari sisi-sisi ke Allah-an melalui pemikiran kita! Apa sih kita ini dihadapanNya? Pikiran kita adalah ciptaanNya dan itu tidak mungkin sama dengan pikiran Allah.

Allah yang adalah roh, yang tidak tampak, yang tidak ada wujudnya sulit untuk dipercaya. Tetapi kita dapat menyaksikan kebesar-anNya melalui pekerjaan tanganNya, ciptaanNya, dan ini dibutuhkan mata iman untuk dapat menyaksikan keberadaan Allah.
Lebih mudah mempercayai sesuatu yang ada wujudnya daripada yang tidak ada wujudnya, akan tetapi melalui mata batin kita dan dengan iman kiranya dapat kita renungkan bagaimana Allah yang tidak tampak tadi sudah berkarya di sepanjang kehidupan kita selama ini.

Di dalam Kitab Suci, Allah yang tidak tampak itu berbicara banyak kepada kita melalui firmanNya, yang pada awal perjanjian lama peran Allah sangat sulit diterima, sampai Dia mengutus sendiri PuteraNya untuk berada dan berkarya ditengah-tengah umat manusia.
Melalui kemanusiaan Yesus lah, Allah lalu diterima sebagai “sesuatu” yang hidup selamanya sampai akhir dunia, yang mengatur semuanya, menciptakan semuanya dan seterusnya. Sementara roh Allah sendiri juga bekerja melalui hati manusia memberi kesadaran akan keberadaan Allah.
Sehingga Allah yang tidak tampak tadi dapat diterima oleh manusia sebagai pribadi yang hidup abadi.

Kita belum pernah melihat Allah, tetapi melalui puteraNya Yesus kita tahu siapa Allah itu, yang hidup didalam Yesus dan Yesus didalam Allah.
Maka, mari ! kita melihat dengan mata iman dan bukan dengan pikiran ataupun logika. Sehingga kita dapat semakin dekat dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”! Yoh 20;29b. Amin!

Kiriman: ANS

1 komentar:

Utomo on 23 April 2010 pukul 17.42 mengatakan... [Reply]

Maka, mari ! kita melihat dengan mata iman dan bukan dengan pikiran ataupun logika-logika. Sehingga kita dapat semakin dekat dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”! AMIN..


Posting Komentar

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Admin

Entri Populer

Blog Stats

FEEDJIT Live Traffic Feed

 

Followers


Firefox Some Rights Reserved