Photobucket

rss

Sabtu, 17 April 2010

Mewartakan Injil Adalah Panggilan Umat Beriman

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Mat 28 : 19)

Menjadikan semua bangsa murid Kristus adalah amanat Agung dari Tuhan Yesus.
Mengawali Pesannya Paus Benediktus XVI dalam rangkah Hari Minggu Misi Sedunia ke-83 pada tanggal 18 Oktober 2009, Paus mengajak seluruh umat Allah untuk membangkitkan dalam diri kita kesadaran akan amanat misioner Kristus, dengan mengikuti jejak kaki Santo Paulus, Rasul Bangsa-bangsa agar “semua bangsa berjalan dalam cahaya-Nya” (Why 21:24).

Misi Gereja adalah menerangi semua umat manusia yang sedang mengarungi sejarah kehidupan menuju Allah di bawah panduan cahaya Injil sehingga di dalam Dia mereka menjadi penuh dan lengkap. Oleh karena itu hendaklah setiap kita selalu memiliki kerinduan untuk menerangi orang – orang yang kita jumpai dalam terang Kristus yang bercahaya melalui wajah Gereja untuk dibawah kepada kasih Bapa.

Semua orang dipanggil untuk menerima keselamatan
Menjadikan semua bangsa murid-Ku, akan menjadi kenyataan kalau kita selalu memelihara kerinduan untuk mewartakan Kabar Baik dengan tujuan sebagai utusan Kabar Baik Yesus Kristus, Kabar Baik yang diwartakan melalui dua perintah pokok yaitu “Kenakanlah manusia baru” dan “Berdamailah dengan Allah” (EN,2)

Kita harus memiliki keberanian untuk meninggalkan zona nyaman termasuk ambisi pribadi dan membaktikan diri dalam pelayanan kepada umat manusia terutama mereka yang tersisih dan menderita. Tujuan dari Gereja berkarya bukan untuk memperluas kekuasaannya atau menegaskan penguasaannya tetapi membawa mereka kepada Kristus Penyelamat dunia, karena kita nyakin bahwa Pewartaan Injil merupakan pelayanan yang diberikan kepada jemaat Kristen dan juga kepada seluruh umat manusia.(EN,1)

Tak dapat dipungkiri lagi usaha untuk mewartakan Injil pada jaman sekarang ini tidaklah mudah, disatu sisi kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan dan pengharapan namun sekaligus disisi lain kita juga kerap kali diliputi perasaan kuatir, cemas dan ada ketakutan. Semuanya ini tidak terlepas dari tuntutan dan tekanan dalam kehidupan yang semakin tinggi, sehingga tanpa kita sadari kita selalu berpacu dengan waktu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

Pernyataan Tuhan Yesus Jadikanlah semua bangsa murid-Ku ini mempunyai sifat universal yang tanpa batas, kalau kita mau menyadari ini maka dalam situasi dan kondisi apapun akan siap memwartakan Injil seperti yang Rasul Paulus katakan “beritakanlah Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” (2 Tim 4 : 2)
Karena sebenarnya semua orang memiliki panggilan dasar untuk kembali kepada sumbernya, kembali kepada Allah. Sebab hanya di dalam Dia lah umat manusia dapat mencapai kepenuhannya yaitu melalui pembaruan segala sesuatu dalam Kristus yang akan menuntun kembali kepada kesatuan. Pembaruan ini dimulai dengan Kebangkitan Kristus yang menarik segala sesuatu kepada diri-Nya, membarui mereka dan memampukan mereka untuk ambil bagian dalam kebahagiaan abadi bersama Allah. Untuk itulah Kristus memanggil, menguduskan dan mengutus para murid-Nya untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah agar semua bangsa boleh menjadi umat Allah.

"Mewartakan Injil sesungguhnya merupakan rahmat dan panggilan khas bagi Gereja, identitasnya yang terdalam” (EN, No.14).

Maka itu “mewartakan Injil” harus menjadi gaya hidup kita, karena semua orang yang dibaptis dipanggil untuk menjadi “pelayan dan rasul Yesus Kristus” dan untuk zaman millennium ini mewartakan Injil merupakan tugas yang utama dan mendesak. Bahkan Rasul Paulus mengatakan “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” (1 Kor 9 : 16)
Dengan melihat keadaan dunia dewasa ini yang mengalami perubahan yang luas dan mendalam, pada satu sisi kita melihat kemajuan yang besar baik dalam bidang ekonomi maupun kesejahteraan sosial, pada sisi lain kita melihat bahwa situasi ini menimbulkan keprihatinan terhadap masa depan umat manusia. Dimana kekerasan dalam berbagai bentuk semakin meningkat, jutaan orang masih mengalami kemiskinan, diskriminasi masih mewarnai hubungan dalam masyarakat kita. Belum lagi kemajuan teknologi yang begitu cepat, kalau tidak diarahkan dapat mengakibatkan menurunnya martabat manusia dalam berhubungan dengan sesama maupun menurunnya moral manusia sehingga menimbulkan ketidakadilan, ketidakpedulian serta menjadi egois. Belum lagi penggunaan sumberdaya yang semena-mena yang berakibat buruk terhadap kesehatan manusia. Dihadapan keadaan ini, kita sebagai orang yang percaya kepada Injil, seharusnya dapat memberikan jawaban kepada mereka bahwa Yesus Kristus adalah jaminan masa depan yang dapat “mengubah hidup” yang memberi harapan.
Santo Paulus sangat mengetahui dengan baik sekali bahwa hanya dalam Kristuslah manusia akan memperoleh pembebasan dan penebusan dan tanpa Kristus “manusia tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (bdk.Ef 2:12).

Penutup.
Semangat misioner selalu menjadi tanda kehidupan Gereja (bdk. Redemptoris Missio 2). Namun demikian perlu ditegaskan kembali bahwa pewartaan Injil pertama-tama adalah karya Roh Kudus dan bahwa sebelum melakukan kegiatan, tugas perutusan merupakan suatu kesaksian dan suatu cara hidup Kristus yang bersinar kepada orang lain (bdk.Redemptoris Missio 26 ), Karena itu marilah kita selalu berdoa agar Roh Kudus semakin meningkatkan semangat kita untuk berkarya demi menyebarluaskan Kerajaan Allah. Semoga, dalam menjalani kegiatan misioner, kita semua dituntun oleh Perawan Maria yang Terberkati, bintang Evangelisasi, yang melahirkan Kristus ke dunia untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan membawa keselamatan “sampai ke ujung bumi” (Kis 13:47).

Refrensi :
- Kitab Suci
- Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil)
(Seri Dokumen Gerejawi no. 6, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI, tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern)
- Redempotoris Missio (Tugas Perutusan Sang Penebus)
(Seri Dokumen Gerejawi no. 14, Ensiklik Bapa Suci Sri Paus Yohanes Paulus II tentang Amanat Misioner Gereja)

Sumber: http://hidupygdiurapi.blogspot.com

0 komentar:


Posting Komentar

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Admin

Entri Populer

Blog Stats

FEEDJIT Live Traffic Feed

 

Followers


Firefox Some Rights Reserved