Photobucket

rss

Sentra Evangelisasi Pribadi (SEP) - St. Yohanes Penginjil Surabaya

SEP akan dimulai lagi pada tanggal 22 Maret 2010
Misa Pembukaan akan diadakan pada tanggal 25 Maret 2010
Keterangan mohon hubungi : +6231 - 5043462
Info lebih lanjut: http://www.sepsurabaya.com

PhotobucketWadah untuk belajar melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus

Jumat, 17 September 2010

Mengapa Maria Yang Dipilih ?

Rm 8 : 28 – 30 ; Luk 1 : 1 – 16, 18 – 23

Yang Pertama karena Maria meng amin-i dan meng iman-i
Maria saat itu belum bersuami, masih bertunangan dan sudah menjadi tradisi Yahudi, walaupun mereka sudah bertunangan tetapi mereka masih belum boleh bersama – sama, meskipun hanya berjalan bersama saja tidak diperkenankan, apalagi kalau sampai hamil diluar nikah hukumannya adalah rajam.
Coba kita renungkan bagaimana perasaan Maria saat itu, apakah Maria tidak takut dengan situasi dan kondisi, hamil diluar nikah serta apalagi bukan dari Yusup tunangannya, apa kata Yusup nanti ?
Tetapi Maria tidak ada perasaan takut sama sekali karena Maria meng-amini apa yang Tuhan kehendaki, karena Maria sangat mengetahui kehendak Allah, Maria percaya kepada rencana Allah, maka itu Maria bisa mengamini apa yang akan Tuhan kerjakan bagi dirinya.

Roh Kudus yang bekerja dalam diri Maria yang memberikan keberanian mengamini dan mengimani. Persoalan dari banyak kita, kita tahu Tuhan merancangkan yang baik buat kita, kita tahu Tuhan sudah menyediakan hari depan yang penuh harapan, rancangan damai sejahtera, tetapi ketika situasi dan keadaan tidak seperti yang tidak kita harapkan apakah kita berani mengamini dan mengimani ?
Ketika anak-anak kita bertumbuh tidak sesuai dengan harapan kita, apakah kita berani mengamini dan mengimani ?
Ketika kehidupan keluarga kita tidak seperti yang kita rencanakan, ketika pasangan hidup mulai macam - macam, ketika ada masalah dengan pekerjaan, atau ada masalah dengan keuangan, apakah kita berani mengamini dan mengimani seperti Maria ?

Satu hal kenapa Maria begitu percaya kepada Tuhan dan berani mengamini, karena Maria bergaul erat dengan Allah, sehingga Maria tahu benar apa yang Allah kehendaki untuk dia lakukan, Maria tahu benar bahwa apa yang dikerjakan Allah selalu mendatangkan kebaikan,Maria tahu benar bahwa Allah turut bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28), Maria tahu benar bahwa dia harus tunduk pada otoritas Allah serta membiarkan Allah yang memimpin seluruh kehidupannya.

Bagaimana kita hidup hari - hari ini ? Apakah kita sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Allah, Apakah kita sudah menyediakan waktu untuk menjalin hubungan dengan Allah secara rutin ? Kalau kita sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Allah kitapun akan mengetahui apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan, dan kita akan berani mengamini dan mengimani seperti Maria. Amin.

Sumber : http://hidupygdiurapi.blogspot.com/"
Read more...

Jumat, 14 Mei 2010

Melalui Sesama Tuhan Memproses Kita

Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. (Ams 27 : 17)

Dalam perjalanan hidup untuk tetap bertahan dalam kebenaran merupakan perjuangan seumur hidup, tidak jarang kita mengalami sikap atau perkataan dari sesama yang dapat membuat kita sakit hati atau kecewa. Kalau kita tahu bahwa segala peristiwa yang kita alami dalam hidup ini bukanlah kebetulan, maka kita akan dapat menyikapi dengan kasih, dan ini membutuhkan kerendahan hati agar kita dapat menerima dengan hati yang penuh syukur.

Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa menyadari dan mempunyai pikiran yang positip atas peristiwa – peristiwa yang kita alami. Sehingga kita akan selalu menyikapi dengan pikiran yang jernih dan hati yang penuh cinta agar sikap atau perkataan yang keluar dari diri kita baik adanya dan tidak menyakiti sesama.

Sebagai manusia kita tidak mampu menghadapi semua ini dengan kekuatan kita sendiri, oleh Karena itu hendaklah kita memohon bantuan rahmat-Nya yang akan memberikan kita kemampuan dan kekuatan di dalam DIA. Sehingga apapun yang kita alami melalui sesama, kita akan tetap dapat melakukan kebenaran. Karena kita tahu bahwa besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya, artinya melalui sesama Tuhan akan membuat kita supaya semakin hari semakin kuat, dan melalui sesama yang Tuhan pakai untuk membentuk kita agar kita semakin bertambah kepercayaan melalui iman kita di dalam DIA.

Tuhan terima kasih, untuk kasih karunia-Mu yang Kau berikan kepada aku, sehingga memampukan aku untuk tetap melakukan kebenaran dalam segala peristiwa hidupku. Karena melalui sesama Engkau akan membentuk aku semakin kuat dan agar aku memiliki iman yang tidak tergoyahkan. Amin

Sumber : http://hidupygdiurapi.blogspot.com/"
Read more...

Rabu, 05 Mei 2010

Devosi kepada Santa Perawan Maria: "Rosario adalah doa yang penuh kuasa bagi perdamaian"

VATIKAN CITY (CNS) -- Rosario adalah doa yang penuh kuasa untuk perdamaian, untuk keluarga, serta untuk merenungkan peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus, demikian kata Paus Yohanes Paulus II dalam surat apostolik yang baru diterbitkannya.

Sementara memuji mereka yang dengan setia berdoa rosario dengan merenungkan peristiwa-peristiwa seperti yang biasa dipakai selama ini, paus juga menganjurkan tambahan lima “peristiwa cahaya” - yaitu masa perutusan Yesus di hadapan orang banyak - untuk lebih menekankan fokus rosario pada Kristus.

Paus Yohanes Paulus II menandai peringatan 24 tahun pelantikannya sebagai paus pada tanggal 16 Oktober dengan menandatangani surat apostolik “Rosarium Virginis Mariae” (“Rosario Santa Perawan Maria”), pada saat mengadakan audiensi umum mingguan.

Bapa Suci memaklumkan Tahun Rosario hingga bulan Oktober mendatang, serta meminta setiap orang untuk berdoa rosario dengan lebih sering, dengan penuh cinta dan dengan pemahaman bahwa doa rosario akan mempersatukan mereka dengan Bunda Maria serta menghantar mereka kepada Yesus.

Kelima peristiwa baru yang dianjurkan Bapa Suci adalah:

Yesus Dibaptis di Sungai Yordan
Yesus Menyatakan Diri-Nya dalam perjamuan nikah di Kana
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah serta Menyerukan Pertobatan
Yesus Dipermuliakan
Yesus Menetapkan Ekaristi

Paus Yohanes Paulus II juga mengungkapkan cintanya yang istimewa akan doa-doa Maria dan menyampaikan saran-saran bagaimana umat beriman dapat berdoa rosario dengan lebih baik.

“Rosario telah menyertai saya di saat-saat suka dan di saat-saat duka,” tulisnya. “Dalam rosario saya selalu menemukan penghiburan.”

Hanya selang dua minggu setelah pengangkatannya sebagai Bapa Suci pada tahun 1978, ia mengatakan, “Sejujurnya saya mengakui: Rosario adalah doa favorit saya.”

Dan, katanya, “mengenang kembali segala kesulitan yang juga menjadi bagian dari pelaksanaan tugas perutusan saya, saya merasa perlu untuk menyampaikan sekali lagi, sebagai suatu undangan yang hangat kepada siapa saja untuk mengalami secara pribadi bahwa: Rosario sungguh `meningkatkan irama hidup manusia', dan menjadikannya selaras dengan `irama' hidup Tuhan sendiri.”

Bapa Suci meminta bantuan setiap orang untuk menanggapi “krisis rosario” yang ditandai dengan kelalaian mengajarkannya kepada anak-anak serta keragu-raguan -yang didukung oleh beberapa teolog- bahwa rosario itu kuno, takhyul atau pun anti-ekumene.

Terutama setelah “serangan yang mengerikan” tanggal 11 September 2001, paus mengatakan: menggairahkan kembali doa rosario merupakan sumbangan umat Katolik yang amat berharga bagi perwujudan perdamaian dunia.

Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa rosario memberi “rasa damai bagi mereka yang mendoakannya,” membimbing mereka untuk memandang wajah Kristus dalam diri sesama, untuk peka terhadap kesedihan serta penderitaan sesama, serta membangkitkan kerinduan untuk menjadikan dunia “lebih indah, lebih adil, lebih selaras dengan rencana Tuhan.”

“Sekarang ini, saya hendak mempercayakan diri kepada kuasa doa rosario …. sebagai sumber damai di dunia dan sumber damai dalam keluarga,” tulisnya.

Rosario, kata paus, adalah dan akan selalu merupakan doa dari dan bagi keluarga.

Mendaraskan doa rosario bersama-sama dalam keluarga akan mempersatukan mereka dengan Keluarga Kudus, membawa harapan-harapan serta persoalan-persoalan mereka kepada Tuhan, serta memusatkan perhatian mereka kepada gambaran kehidupan Kristus, dan bukannya gambar televisi, katanya.

Berbicara tentang praktek doa rosario, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa rosario mengulang-ulang doa yang sama dengan tujuan merenungkan serta memusatkan pikiran, dan bukannya mendatangkan kejenuhan.

Pertama-tama, katanya, biji-biji rosario janganlah dipandang sebagai “barang jimat,” tetapi sebagai sarana untuk melambangkan “perenungan serta usaha terus-menerus untuk mencapai kesempurnaan Kristiani.”
Biji-biji rosario juga dapat “mengigatkan kita akan begitu banyaknya persahabatan dan ikatan persatuan serta persaudaraan yang mempersatukan kita dengan Kristus.”

Peristiwa-peristiwa rosario, meskipun bukan pengganti bacaan Kitab Suci, haruslah menghantar pikiran kita kepada Kristus dan kepada peristiwa-peristiwa lain dalam hidup-Nya, demikian kata paus. Sebagian orang mungkin akan merasa tertolong dengan gambar atau ikon Kitab Suci dari peristiwa yang sedang direnungkan, atau setidak-tidaknya, dengan menggambarkan peristiwa -peristiwa tersebut dalam pikiran mereka.

Paus Yohanes Paulus II juga menganjurkan agar umat membaca ayat Kitab Suci yang berhubungan dengan peristiwa yang direnungkan, bukan sebagai sarana untuk mengingat kembali informasi yang ada, “tetapi untuk mengijinkan Tuhan berbicara.”

Seringkali terjadi, pada waktu berdoa rosario, kata paus, umat beriman lupa bahwa bagian penting dari suatu doa kontemplasi adalah keheningan; karenanya baik pada waktu mendaraskan doa rosario secara pribadi atau pun bersama-sama dalam suatu kelompok, dianjurkan untuk berhenti sejenak dalam keheningan setelah suatu ayat dibacakan.

Sementara sepuluh Salam Maria dalam suatu peristiwa merupakan “elemen paling penting” dalam rosario, paus meminta umat beriman untuk lebih memperhatikan pendarasan doa Bapa Kami dan Kemuliaan, doa-doa yang menghantar umat kepada Allah Bapa dan kepada Allah Tritunggal.

Bapa Suci menganjurkan bahwa jika rosario didaraskan dalam suatu kelompok, Kemuliaan sebaiknya dinyanyikan “sebagai suatu cara untuk memberikan penekanan yang pantas kepada Tritunggal Mahakudus yang amat penting dalam semua doa Kristiani.”

Paus Yohanes Paulus II juga meminta umat beriman untuk sekali-kali berhenti serta memandang salib yang tergantung pada rosario mereka.

“Hidup dan doa umat beriman berpusat pada Kristus,” tulisnya. Sama seperti Rosario, “segala sesuatu berasal dari Dia, segala sesuatu menghantar kita kepada Dia, segala sesuatu, melalui Dia, dalam persatuan dengan Roh Kudus, menuju kepada Bapa.”

Rosario itu doa yang fleksibel, katanya. Ujud-ujud doa khusus dapat diucapkan pada akhir setiap peristiwa; sebagian dapat dinyanyikan; sebagai penutup, berbagai kelompok yang berbeda dalam usia, budaya serta etnis dapat memilih doa atau lagu-lagu Maria yang sesuai.

Terutama ketika berusaha menghidupkan doa rosario bagi anak-anak, beberapa penyesuaian juga diperkenankan, katanya: “Mengapa tidak mencobanya?”

Oleh : Cindy Wooden Catholic News Service, 16 Oktober 2002

Sumber : "Rosary is powerful prayer for peace, pope says in apostolic letter" by Cindy Wooden; Catholic News Service; Copyright (c) 2002 Catholic News Service/U.S. Conference of Catholic Bishops; www.catholicnews.com

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Catholic News Service
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Mengapa Berdoa Rosario?

Santa Maria Doakanlah Kami

Apa itu doa? Doa ialah berbicara dengan Tuhan; mengangkat hati serta pikiran kita kepada Tuhan. "Doa adalah kunci Surga." - St. Agustinus

Mengapa kita berdoa? Kita berdoa agar kita dapat masuk Surga. St. Agustinus mengatakan: “Sama seperti tubuh tidak dapat hidup tanpa makanan, demikian juga jiwa kita tidak dapat hidup secara rohani tanpa doa.” St. Alfonsus mengatakan: “Ia yang berdoa, diselamatkan; ia yang tidak berdoa, celaka!” Doa sangat besar kuasanya. (Yak 5:16-18, 2Raj 20:1-6).

Siapa yang berdoa? Yang berdoa ialah orang yang ingin berbahagia selamanya bersama Tuhan di surga.

Kapan kita berdoa? Kita berdoa senantiasa, siang dan malam.

Di mana kita berdoa? Kita berdoa di rumah, di kamar kita (Mat 6:1-6), di Gereja dengan keluarga kita (Mat 21:13), atau di mana saja. Dengan doa kita dapat menguduskan saat-saat senggang kita, kita dapat berdoa ketika sedang berjalan-jalan di taman, mengendarai mobil atau naik bis dan mempersembahkan waktu luang kita itu kepada Tuhan.

Apakah Tuhan selalu menjawab doa-doa kita? Ya. Ada tiga bentuk jawaban doa - ya, tidak, dan tunggu. Tidak ada doa yang tidak dijawab dan tidak ada doa yang tidak didengarkan. St. Thomas Aquinas mengajarkan: "Tuhan tidak mengabulkan apa yang kita minta dalam doa jika permintaan kita itu tidak baik bagi keselamatan kita." Kita harus bertanya apa kehendak Tuhan bagi kita. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:31-33) “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat 16:26). Tuhan memenuhi kebutuhan kita, tetapi tidak keserakahan kita.

Bagaimana kita dapat berdoa dengan baik? Konsentrasi (Mat 6:7,8), Iman (Ibr 11:6), Kerendahan hati (Yak 4:6, lihat juga Mat 6:1-6, Lukas 18:9-14). Prioritas yang Benar (Luk 22:42), Devosi (Mat 15:8), Kesungguhan (Luk 22:43,44), Ketekunan (Luk 11:5-10 / Luk 18:1-8, Mat 24:13), dan dengan tidak jemu-jemu. Kita wajib berdoa sekurang-kurangnya 15 menit setiap hari. Di dunia ini kita mempersiapkan diri untuk tinggal bersama Tuhan selama-lamanya. Karena Tuhan adalah Pribadi yang paling penting dalam hidup kita, kita wajib berbicara kepada-Nya setiap hari. Setiap harinya kita menghabiskan lebih banyak waktu sekedar untuk makan, bersantai dan menikmati hiburan. Jiwa kita jauh lebih penting daripada tubuh kita. Dan Tuhan pastilah jauh lebih penting daripada siapa pun atau apa pun juga dalam hidup kita, jadi Ia layak mendapatkan prioritas utama. Berapa banyak kita harus berdoa? Kitab Suci mengatakan: - selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Luk 18:1, 1Tes 5:17, Ef 6:18 dan Kis 6:4).

Mengapa Tuhan menghendaki kita berdoa kepada Bunda Maria? Kita berdoa kepada Bunda Maria karena ia adalah Bunda Allah dan doa-doanya sangatlah besar kuasanya (Yoh 2:1-11). Ketika kita berdoa Salam Maria, kita menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada Bunda Maria. Kita menyatukan doa-doa kita kepada Tuhan dengan doa-doa Bunda Maria kepada Tuhan. Kita tidak menyembah Bunda Maria, kita hanya menyembah Tuhan saja. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita menghormatinya sebagai Bunda Allah dan sebagai Bunda Rohani kita (Why 12:17, Yoh 19:26,27). Saat kita amat membutuhkan pertolongan, kita tidak saja berdoa sendiri kepada Tuhan secara langsung, tetapi kita juga meminta orang lain berdoa bagi kita dan bersama kita. Ketika kita berdoa Rosario, kita didukung oleh Bunda Maria, Bunda Allah yang Kudus, yang berdoa kepada Tuhan bagi kita dan bersama kita. Tuhan menghendaki kita menghormati Bunda Maria karena perannya yang istimewa dalam karya keselamatan Allah. Tuhan menghendaki Bunda Maria ambil bagian dalam penebusan umat manusia, sama seperti Hawa ambil bagian dalam jatuhnya umat manusia ke dalam dosa. Sama seperti seorang Bapa dipenuhi sukacita karena cinta dan penghormatan yang diberikan orang kepada anak-anaknya, demikian juga Allah Bapa dipenuhi sukacita dan menghendaki kita menghormati puteri-Nya, Maria, Bunda PuteraNya, Yesus.

Mengapa kita wajib berdoa Rosario? Karena doa Rosario telah didaraskan serta dianjurkan selama berabad-abad oleh para Paus dan santo/santa besar, dan juga karena pengaruhnya yang baik - sama seperti pohon yang baik menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17). Juga, karena ke-15 Janji Bunda Maria bagi umat Kristiani yang berdoa Rosario dan karena Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes dan di Fatima untuk meminta kita berdoa rosario. Rosario telah menyelamatkan serta mengubah ribuan jiwa, mengapa tidak menggunakannya untuk menyelamatkan jiwamu?

Bagaimana kita berdoa Rosario? Dengan merenungkan ke-15 misteri, dengan mendaraskan sepuluh Salam Maria pada manik-maniknya serta satu Bapa Kami dan Kemuliaan di setiap misteri.

Bagaimana kita merenungkan misteri-misteri Rosario? Kita merenungkan misteri-misteri rosario dengan menggunakan imajinasi kita untuk menghadirkan misteri yang sedang kita renungkan di hadapan kita. Kemudian sambil membayangkan imajinasi yang hadir di pikiran, kita mengucapkan doa Salam Maria. Sementara merenung, kita mengulang-ulang doa kita, sama seperti yang dilakukan Yesus (Mat 26:44). Dalam berdoa Rosario, pada dasarnya kita mengatakan, “Yesus dan Bunda Maria, aku mencintaimu” berulang-ulang kali. Sementara kita melakukannya, kita bertumbuh dalam cinta kepada Tuhan. Mengatakan, “Aku mencintaimu” tidak pernah basi. Jika kita sungguh-sungguh mencintai, pernyataan cinta seperti itu akan semakin memperdalam cinta kita.

Bagaimana kita dapat mulai berdoa Rosario setiap hari? Dengan mendoakan hanya satu misteri dengan sepuluh Salam Maria setiap hari, hingga kita merasa rindu untuk berdoa lebih banyak.

Oleh : P. Francis J. Peffley

Sumber : "Why Pray the Rosary" by Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.

Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Salam Maria dan Rosario

Salam Maria

Kita mengatakan Bapa “kami” dalam doa Bapa Kami. Dengan mengatakan “kami”, kita menyatakan bahwa doa bukanlah suatu tindakan yang kita lakukan seorang diri. Kita berdoa bersama dengan yang lain.

Bersama siapakah kita berdoa? Kita berdoa bersama Yesus Kristus. Yesus tidak hanya mengajar kita bagaimana harus berdoa, tetapi Ia juga berdoa bersama kita serta mempersatukan doa-doa kita dengan doa-Nya sendiri. Oleh karena kita berdoa bersama Dia, doa-doa kita seringkali diakhiri dengan kata-kata sebagai berikut: “dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa untuk selama-lamanya.” Kita berdoa bersama Yesus Kristus.

Bapa “kami” berarti kita berdoa bersama yang lain juga; sebagai contoh, mereka semua yang telah dibaptis dalam nama Kristus. Doa Bapa Kami hendaknya senantiasa mengingatkan umat Kristiani akan persatuan mereka satu dengan yang lain, meskipun sayangnya, perbedaan-perbedaan masih memisahkan gereja-gereja Kristen. Kita, umat Kristen, percaya bahwa kita bersatu dalam doa; kita dapat berdoa bersama yang lain serta saling mendoakan satu sama lain. Doa merupakan sumber hidup yang mempersatukan kita semua.

Dalam Gereja Katolik, keyakinan bahwa kita bersatu dalam doa dengan yang lain diungkapkan dalam doa kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, dan kepada para kudus. “Kita percaya akan persekutuan para kudus” yang berdoa bersama kita dan bagi kita, dalam persatuan dengan Yesus Kristus.

Doa yang indah bagi Bunda Maria dalam tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi perhatian umat Kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat serta kebangkitan Kristus. Bagian awal doa merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret, menurut Injil Lukas:

Salam Maria,
penuh rahmat,
Tuhan sertamu,

Dengan perkataan tersebut, malaikat Tuhan menyatakan belas kasih Ilahi. Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus Kristus ke dunia.

Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil St. Lukas:

terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Dan akhirnya, pada abad ke-15, bagian doa selanjutnya ditambahkan:

Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati.

Bagian doa tersebut memohon kepada Maria, yang penuh rahmat serta dekat dengan Putra-nya, untuk mendoakan kita orang berdosa, sekarang dan saat ajal menjelang. Bersama dengan murid kepada siapa Yesus mempercayakan ibunda-Nya di Kalvari dengan mengatakan “Inilah ibumu!”, kita mengakui Bunda Maria sebagai bunda kita. Bunda Maria akan senantiasa mendekatkan kita pada Kristus. Sejak dari permulaan Bunda Maria mengenal-Nya; ia menjadi saksi atas hidup, wafat dan kebangkitan Kristus; tidakkah Bunda Maria akan membantu kita untuk lebih mengenal Putra-nya dan misteri hidup-Nya? Kita mengandalkan belas kasih Bunda Maria kepada kita seperti yang ia lakukan bagi pasangan pengantin di Kana, di Galilea. Kita mempercayakan segala kebutuhan kita kepada Bunda Maria.

Pada akhir abad ke-16, kebiasaan mendaraskan 150 Salam Maria dalam suatu rangkaian doa atau perpuluhan menjadi populer di kalangan umat Kristiani. Dalam doa-doa tersebut, peristiwa-peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Yesus direnungkan. Praktek doa itu sekarang dikenal sebagai Doa Rosario.

Bunda Maria senantiasa menjadi teladan iman dan pelindung orang-orang Kristen yang percaya. Ketika Malaikat Gabriel datang kepadanya, ia percaya akan warta yang disampaikan malaikat dan tetap teguh pada imannya tanpa ragu sedikit pun meskipun harus melewati pencobaan gelap Kalvari. Bunda Maria mendampingi kita juga yang adalah saudara dan saudari Putra-nya, sepanjang ziarah kita di dunia yang penuh dengan kesulitan dan mara bahaya.

Selama berabad-abad telah banyak umat Kristiani mengakui bahwa Salam Maria dan Rosario merupakan sumber rahmat rohani. Doa rosario adalah doa yang sederhana sekaligus mendalam. Rosario dapat dilakukan siapa saja, pengulangan kata-katanya mendatangkan kedamaian bagi jiwa. Renungan akan kisah hidup Yesus dalam peristiwa-peristiwa gembira, cahaya, sedih, maupun mulia dimaksudkan agar diamalkan dalam hidup kita sendiri. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, kita berharap untuk “meneladani apa yang diteladankan dan memperoleh apa yang dijanjikan”.

Oleh : P. Victor Hoagland, C.P.

Sumber : “The Hail Mary and the Rosary” by Fr. Victor Hoagland, C.P.; Copyright 1997-1999 - The Passionist Missionaries; www.cptryon.org/prayer

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Kuasa Doa Satu Salam Maria

Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Jutaan umat Katolik biasa mendaraskan Salam Maria. Sebagian mendaraskannya dengan begitu cepat, bahkan tanpa memikirkan kata-kata yang mereka ucapkan. Pernyataan-pernyataan berikut ini semoga dapat membantu kita mendaraskannya dengan lebih khusuk.

Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memenuhi hati Bunda Maria dengan sukacita dan memperolehkan bagi diri kita sendiri rahmat-rahmat luar biasa yang tak terkatakan, yang ingin dilimpahkan Bunda Maria kepada kita. Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memperolehkan bagi kita jauh lebih banyak rahmat daripada seribu Salam Maria yang didaraskan secara asal.

Doa Salam Maria bagaikan suatu tambang emas di mana kita senantiasa dapat menggali darinya tanpa ia pernah menjadi habis. Sulitkah mendaraskan Salam Maria dengan baik? Yang kita perlukan hanyalah belajar memahami nilai dan artinya.

St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.”

St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja yang terkemuka, 'yang paling bijaksana di antara para kudus dan yang paling kudus di antara para bijaksana', seperti dinyatakan oleh Paus Leo XIII, berkhotbah selama 40 hari lamanya di Roma hanya tentang Salam Maria, membuat para pendengarnya terpesona serta penuh sukacita.

Pastor F. Suarez, seorang imam Yesuit yang terpelajar dan kudus, ketika sedang menghadapi ajal menyatakan bahwa dengan senang hati ia akan menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang ia tulis, juga seluruh karya sepanjang hidupnya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.

St. Mechtilda, yang sangat mengasihi Bunda Maria, suatu hari sedang berusaha keras untuk menggubah sebuah doa yang indah untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya, dengan tulisan emas di dadanya: “Salam Maria penuh rahmat.” Santa Perawan berkata kepadanya, “Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.”

Seorang pria memperoleh sukacita luar biasa dengan mendaraskan Salam Maria secara perlahan-lahan. Santa Perawan menampakkan diri kepadanya dengan tersenyum dan mengatakan kepadanya hari serta jam bilamana ia akan meninggal, serta memperolehkan baginya kematian yang paling kudus dan bahagia. Setelah kematiannya, sekuntum bunga bakung putih yang indah tumbuh dari mulutnya. Pada daun-daun bunganya tertulis “Salam Maria”.

Cesarius menceritakan kisah serupa. Seorang biarawan yang rendah hati dan kudus tinggal di sebuah biara. Daya tangkap dan daya ingatnya begitu lemah hingga ia hanya dapat menghafalkan satu doa saja, yaitu “Salam Maria”. Setelah kematiannya, sebatang pohon tumbuh di atas kuburnya dan pada semua daun-daunnya tertulis: “Salam Maria”.

Kisah-kisah indah berikut ini menunjukkan kepada kita betapa tinggi nilai devosi kepada Bunda Maria dan betapa besar kuasa doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk.

Setiap kali kita mengucapkan Salam Maria, kita mengulangi kata-kata yang sama yang diucapkan Malaikat Agung St. Gabriel pada waktu menyampaikan salam kepada Maria pada Hari Kabar Sukacita, yaitu ketika ia menjadi Bunda Putra Allah.

Begitu banyak rahmat dan sukacita yang memenuhi jiwa Maria saat itu.

Sekarang, pada saat kita mendaraskan Salam Maria, kita mempersembahkan sekali lagi segala rahmat dan sukacita tersebut kepada Bunda Maria dan ia menerimanya dengan bahagia yang mendalam.

Sebagai balasnya, ia membagikan sukacitanya itu kepada kita.

Suatu ketika, Yesus meminta St. Fransiskus Asisi untuk memberi-Nya sesuatu. Orang kudus itu menjawab, “Tuhan terkasih, aku tak dapat memberi-Mu apa-apa lagi, sebab aku telah memberikan segalanya untuk-Mu, yaitu segenap cintaku.”

Yesus tersenyum dan berkata, “Fransiskus, berikan pada-Ku segenap cintamu itu lagi dan lagi, setiap kali, cintamu itu mendatangkan kesukaan yang sama bagi-Ku.”

Demikian juga dengan Bunda kita terkasih. Setiap kali kita mendaraskan Salam Maria, Bunda Maria menerima dari kita segala sukacita dan kebahagiaan yang sama seperti yang ia terima dari perkataan St. Gabriel.

Allah yang Mahakuasa telah menganugerahkan kepada Bunda-Nya yang Terberkati segala kemuliaan, keagungan, dan kekudusan yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda-Nya Sendiri yang paling sempurna.

Namun demikian, Ia juga menganugerahkan kepada Bunda-Nya segala pesona, cinta, kelemah-lembutan serta kasih sayang yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda kita yang paling terkasih. Bunda Maria adalah sungguh-sungguh dan benar-benar Bunda kita.

Seperti anak-anak lari kepada ibunya ketika menghadapi bahaya untuk minta perlindungan, demikian juga patutlah kita lari segera dengan keyakinan tak terbatas kepada Maria.

St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

Mengapakah kita tidak menyadari kebenaran yang sangat menghibur hati kita ini? Mengapakah kita menolak cinta dan penghiburan yang ditawarkan oleh Bunda Allah yang Manis kepada kita?

Adakah sikap acuh kita yang mengerikan, yang menjauhkan kita dari pertolongan dan penghiburan yang sedemikian itu?

Mengasihi dan mengandalkan Maria berarti berbahagia di dunia sekarang ini dan berbahagia kelak di Surga.

Dr. Hugh Lammer adalah seorang Protestan fanatik, dengan prasangka-prasangka kuat menentang Gereja Katolik. Suatu hari ia menemukan suatu penjelasan tentang Salam Maria dan membacanya. Ia begitu terpesona olehnya hingga mulai mendaraskannya setiap hari. Tanpa disadarinya, segala antipati dan kebenciannya terhadap Gereja Katolik mulai lenyap. Ia menjadi seorang Katolik, seorang imam yang kudus dan profesor Teologi Katolik di Breslau.

Seorang imam diminta datang ke sisi pembaringan seorang yang sedang menghadapi ajal dalam keputusasaan oleh karena dosa-dosanya. Namun demikian, orang itu bersikukuh menolak mengakukan dosa-dosanya. Sebagai usahanya yang terakhir, imam meminta si sakit agar setidak-tidaknya ia mendaraskan Salam Maria. Sesudah mendoakan Salam Maria, pria malang itu mengakukan dosanya dengan tulus dan meninggal dengan kudus.

Di Inggris, seorang imam paroki diminta untuk pergi menemui seorang wanita Protestan yang sedang sakit parah dan rindu menjadi seorang Katolik. Ketika ditanya apakah ia pernah pergi ke Gereja Katolik, atau apakah ia pernah belajar dari umat Katolik, atau apakah ia membaca buku-buku Katolik, ia menjawab, “Tidak, tidak pernah.” Sejauh yang dapat diingatnya ialah - ketika masih kanak-kanak - ia belajar dari seorang gadis kecil tetangga yang Katolik doa Salam Maria, yang kemudian dilakukannya setiap malam. Wanita itu kemudian dibaptis dan sebelum meninggal boleh menikmati kebahagian menyaksikan suami dan anak-anaknya dibaptis juga.

St. Gertrude mengatakan dalam bukunya, “Wahyu” bahwa ketika kita mengucap syukur kepada Tuhan atas rahmat-rahmat yang Ia berikan kepada seorang kudus tertentu, kita juga memperoleh bagian besar atas rahmat-rahmat tersebut.

Jika demikian, rahmat-rahmat apakah yang tidak akan kita peroleh jika kita mendaraskan Salam Maria sementara kita mengucap syukur kepada-Nya atas segala rahmat tak terkatakan yang telah Ia anugerahkan kepada Bunda-Nya Maria?

With Ecclesiastical Approval

“. . . Satu Ave Maria (Salam Maria) yang didaraskan tanpa perasaan mendalam, tetapi dengan kehendak yang tulus dalam masa kekeringan, jauh lebih bernilai di hadapanku daripada satu Rosario penuh yang didaraskan di tengah penghiburan.”

Bunda Maria kepada Sr. Benigna Consolata Ferrero

“Seorang imam Yesuit yang kudus dan terpelajar, Pastor Suarez, memahami dengan begitu mendalam nilai Salam Malaikat (Salam Maria) hingga ia mengatakan bahwa ia akan dengan senang hati menyerahkan segala ilmu yang diperolehnya demi memperoleh ganjaran dan jasa satu Salam Maria yang didaraskan dengan pantas.”

St. Louis De Montfort, Rahasia Rosario, hal. 48

Sumber : “The Power of One Hail Mary”; www.catholictradition.org
Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauly Fongemie ~ Catholic Tradition.
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Angelus

Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan” Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Di Italia, Doa Kemuliaan ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik “Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.” Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:

DOA RATU SURGA

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria ....

Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.

Salam Maria ....

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

DOA RATU SURGA (dalam Masa Paskah)

Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!

Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

Sumber : 1. Kartu Doa Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya; 2. News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com; disesuaikan dengan buku Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI

Disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Bunda Maria dalam Kalender Liturgi Katolik

Alonso Calo, The Immaculate Conception, 1650

Penghormatan kepada Bunda Maria pada dasarnya sudah ada sejak zaman Gereja Perdana. Namun, karena suasana penganiayaan dan perlawanan yang kuat terhadap penyebaran agama Kristen pada masa itu tidak memungkinkan umat Gereja Perdana untuk memberikan penghormatan seperti yang kita adakan dewasa ini. Namun, bagaimanapun juga, penghor- matan kepada Bunda Maria sudah ada dalam liturgi, bahkan sejak sebelum Konsili Efesus (tahun 421).

Kita tahu bahwa para penulis besar dari abad pertama seperti St. Ignatius dari Antiokhia, St. Yustinus Martir, St. Ireneus, dan lain-lain telah menulis dan mengakui bahwa Maria adalah Perawan dan Bunda Allah. Setelah Konsili Nicea (325 CE), tulisan-tulisan tentang Bunda Maria makin berkembang, bukan hanya di Gereja Timur melainkan juga di Gereja Barat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kontroversi tentang Kristus sebagai Allah yang secara tidak langsung berhubungan dengan Maria sebagai Bunda Allah. Perkembangan akan cinta dan devosi kepada Kristus dan BundaNya memberikan Maria tempat yang istimewa dalam liturgi dan hal ini semakin nyata setelah Konsili Efesus. Namun kapan persisnya devosi kepada Maria dimasukkan dalam liturgi Gereja, tidak dapat diketahui dengan pasti.

Dalam tulisan ini, kami hanya membatasi pada perayaan-perayaan Maria dalam Liturgi Gereja Katolik Roma serta asal usul perayaan tersebut. Berbagai perayaan Maria dirayakan secara universal dan dicantumkan secara resmi dalam kalender Liturgi Gereja Katolik Roma. Perayaan-perayaan itu dibeda-bedakan sesuai tingkatnya, ada yang setingkat Hari Raya (Sollemnitas), Hari Pesta (Festum) dan Peringatan (Memoria). Hari-hari peringatan pun dibagi lagi dalam kategori peringatan wajib, fakultatif, dan peringatan khusus.

PERAYAAN-PERAYAAN YANG SETINGKAT HARI RAYA (SOLLEMNITAS)

Perayaan-perayaan setingkat Hari Raya (Solemnitas) dirayakan seperti hari Minggu. Dalam Ibadat Harian (Officium Divinum), perayaan pada tingkat ini dimulai pada sore hari sebelum hari raya yang bersangkutan, yang dikenal dengan istilah Ibadat Sore Pertama. Dengan demikian, Perayaan Ekaristi yang diadakan sore hari ini dapat menggantikan misa pada hari berikutnya.

Dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik, terdapat empat perayaan Maria yang setingkat Hari Raya.

1. Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah

Perayaan ini dirayakan pada tanggal 1 Januari. Pengakuan akan kebundaallahan Maria merupakan unsur sentral dalam penghormatan umat Katolik terhadap Bunda Maria. Dasar pengakuan ini terutama Kitab Suci yang menyebutkan bahwa Yesus dilahirkan dari Santa Perawan Maria. Kalau kita mengakui Yesus sebagai Allah, maka kita pun mengakui Maria sebagai Bunda Allah.

Sekitar tahun 430, Nestorius memberikan ajaran bahwa Maria hanyalah Christotokos dan bukannya Theotokos. Dengan memberi gelar Christotokos, Nestorius mau mengatakan bahwa Yesus itu hanyalah Kristus, manusia yang terurapi dan bukan Allah. Dengan demikian, Maria hanyalah Bunda Kristus dan bukannya Bunda Allah. Ajaran sesat Nestorius ini terkenal dengan sebutan Nestorianisme. Aliran Nestorianisme ini ditentang keras oleh Konsili Efesus (431). Konsili menegaskan bahwa Maria itu Bunda Allah, Theotokos, karena dia melahirkan Allah.

2. Hari Raya Kabar Sukacita

Dasar biblis perayaan ini adalah kunjungan Malaikat Gabriel kepada Bunda Maria (Luk 1:26-38). Dalam kunjungan itu Malaikat Allah meminta kesediaan Maria untuk menjadi ibu bagi Putra Allah yang Mahatinggi. Peristiwa ini menjadi awal sejarah kekristenan dan atas kesediaan Maria, maka Allah menjelma menjadi manusia.

Santo Louis-Marie de Montfort (1673-1716) mengatakan bahwa Hari Raya Kabar Sukacita merupakan cikal bakal kehadiran Gereja. Bertitik tolak dari ajaran yang mengatakan bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus di mana Yesus berperan sebagai Kepalanya, St. Montfort berpandangan bahwa seorang ibu tidak mungkin hanya mengandung kepala tanpa tubuh.
Dengan demikian, penyerahan Gereja kepada Bunda Maria, bukan dimulai pada peristiwa di kaki salib ketika murid yang dikasihi Yesus diserahkan kepada Maria dan sebaliknya (Yoh 19:25-27), melainkan pada saat Maria dipercayakan untuk mengandung Putra Allah (Luk 1:28-38). Pesta ini dirayakan Gereja Katolik pada tanggal 25 Maret, tepat sembilan bulan sebelum kelahiran Yesus (Perayaan Natal).

3. Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga

Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 Agustus, berdasarkan dogma yang dikeluarkan oleh Paus Pius XII tanggal 15 Agustus 1950. Ini merupakan dogma yang paling banyak menimbulkan kontroversi. Keyakinan dan khotbah-khotbah tentang pengangkatan Bunda Maria ke surga sudah mulai sejak abad ke-6. Namun sebagai dogma, baru dipromulgasikan pada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Paus Pius XII.

Gereja meyakini bahwa Bunda Maria, yang secara istimewa dipersiapkan Allah menjadi tempat kediaman PutraNya, yang telah menjalani hidup dengan kesucian yang luar biasa, pada akhir hidupnya pasti mendapatkan keistimewaan dari Allah. Kalau sekedar mengatakan bahwa Maria dikandung secara istimewa, menjalani hidup secara istimewa dan mendapatkan pahala abadi secara istimewa, sebenamya tidak mengalami kesulitan. Tetapi yang menjadi kontroversi adalah pernyataan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan badan. Surga bukanlah locus, jadi bagaimana mungkin ada tempat untuk badan yang berbentuk materi?

Ajaran yang mengatakan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan badan merupakan suatu ungkapan dan keyakinan iman. Manusia kehabisan kata-kata untuk bisa menjelaskan dan mengungkapkan penghormatan dan penghargaannya atas keistimewaan Maria itu.

4. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Perayaan ini jatuh pada tanggal 8 Desember karena berdasarkan pada dogma yang dikeluarkan oleh Paus Pius IX tanggal 8 Desember 1854. Dikatakan bahwa Bunda Maria sejak dikandung ibunya, tidak ternoda oleh dosa asal. Hal ini merupakan berkat rahmat dan keistimewaan yang secara khusus diberikan Allah karena dia dipersiapkan untuk menyambut Sabda Allah yang menjelma.

Dalam Bula “Ineffabilis Deus” Paus Pius IX mendefenisikan dogma Maria Dikandung Tanpa Noda sebagai berikut:

“Santa Perawan Maria, sejak saat pertama ia dikandung, oleh rahmat dan karunia yang istimewa dari Allah yang Mahakuasa, demi jasa-jasa Yesus Kristus, penyelamat bangsa manusia, tetap terjaga, luput dari segala noda dosa asal.”

Gereja percaya bahwa Allah menyiapkan suatu wadah yang pantas, yang khusus dan tak bercela. Suatu tempat yang layak bagi kediaman PutraNya. Dan Maria-lah yang dipilih Allah untuk menjadi wadah tersebut, sehingga sejak dikandung, Maria tidak terjangkit dosa asal.

PERAYAAN-PERAYAAN YANG SETINGKAT HARI RAYA (FESTUM)

1. Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elizabeth

Pesta ini dirayakan untuk mengenang kunjungan Maria kepada saudaranya Elizabeth di Ain Karim. Ain Karim adalah sebuah kota di Yehuda (di sebelah barat Yerusalem) yang berjarak kira-kira 10 km dari Yerusalem dan menurut tradisi merupakan tempat tinggal keluarga Imam Zakaria. Maria tinggal di sana selama tiga bulan (bdk. Luk 1:39-56). Pesta ini dirayakan tanggal 31 Mei.

2. Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Kita tidak mempunyai informasi biblis dan historis tentang kapan dan di mana Bunda Maria dilahirkan. Penyebutan nama Yoakim dan Ana sebagai orangtuanya pun hanyalah berdasarkan tradisi dan Injil Apokrief (Apokrief adalah buku-buku yang seringkali penuh legenda dan merupakan jiplakan dari kitab-kitab asli yang termasuk Kitab Suci, biasanya dibubuhi nama seorang tokoh Perjanjian Lama atau seorang Rasul sebagai pengarangnya).
Perayaan ini berawal dari tradisi Gereja Timur dan mulai berkembang di Gereja Barat sejak abad ke lima. Hari kelahiran Bunda Maria dirayakan Gereja Katolik pada tanggal 8 September.

PERAYAAN-PERAYAAN YANG SETINGKAT PERINGATAN (MEMORIA)

1. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu

Setelah diangkat ke surga dengan jiwa dan badannya, Bunda Maria dinobatkan sebagai Ratu. Peringatan ini dirayakan tujuh hari setelah Hari Raya Bunda Maria diangkat ke Surga, yaitu pada tanggal 22 Agustus. Apakah Bala Malaikat di surga memerlukan waktu tujuh hari untuk mempersiapkan upacara penobatan Maria sebagai Ratu? Ini juga merupakan ungkapan iman yang tidak bisa lagi dijelaskan secara logis dan kronologis. Gereja kehabisan kosa kata
untuk mengungkapkan penghargaannya atas keistimewaan Bunda Maria.

2. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berdukacita

Kehidupan Bunda Maria tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Yesus. Setelah merayakan Pesta Salib Suci, Gereja memperingati kedukaan Maria yang antara lain karena penyaliban Putranya. Maka peringatan ini dirayakan pada tanggal 15 September. Peringatan ini mulai dirayakan tahun 1668 dan ditetapkan sebagai perayaan untuk seluruh Gereja oleh Paus Pius VII pada tahun 1814 untuk mengenang penderitaan yang dialaminya dalam masa pembuangan di Prancis.

Peringatan Bunda Maria Berdukacita dikenal juga dengan nama “Tujuh Kedukaan Maria”. Ada begitu banyak kejadian dalam kehidupan Bunda Maria yang menggambarkan penderitaannya, namun Gereja menyebut tujuh yang lazim, yaitu: nubuat Simeon tentang suatu pedang yang akan menembus jiwanya, pengungsian ke Mesir, Yesus hilang di Bait Allah pada umur 12 tahun, Yesus ditangkap dan diadili, Yesus disalibkan dan wafat, Yesus diturunkan dari salib, dan Yesus dimakamkan.

3. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario

Pada abad-abad pertama, peringatan Maria selalu dikaitkan dengan kehidupan Bunda Maria, namun sejak abad abad ke-12 Gereja menambah perayaan Maria yang berkaitan dengan kejadian-kejadian tertentu dalam kehidupan menggereja. Misalnya Peringatan “Maria Ratu Rosario” yang jatuh pada tanggal 7 Oktober. Peringatan ini dirayakan untuk mengenang kemenangan pasukan Katolik dalam perang Lepanto pada abad ke-15. Kemenangan ini diyakini karena umat berdoa memohon bantuan Bunda Maria dengan berdoa rosario. Tahun 1571 Paus Pius V menetapkan peringatan ini sebagai perayaan syukur dan pada tahun 1716 Paus Clement XI menetapkannya sebagai perayaan untuk seluruh Gereja.

4. Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah

Persembahan Maria ke Kenisah juga tidak mempunyai informasi biblis, selain bersumber pada tradisi dan Injil Apokrief. Dalam hal ini Gereja boleh mengakui keunggulan Kitab Suci Al Quran yang memberikan informasi yang agak memadai tentang masa kecil Maria (bdk. Q 4 atau Sura Al Imran dan Q 19 atau Sura Al Maryam), termasuk persembahannya ke Kenisah. Peringatan Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah ini berawal dari tahun 543 untuk mengenang pemberkatan Gereja Bunda Maria di Yerusalem. Tahun 1585 perayaan ini dimasukkan dalam Kalender Liturgi Gereja Barat dan sekarang dirayakan sebagai pengakuan akan Bunda Maria yang merupakan kenisah di mana Allah (Putra) berdiam. Gereja merayakan peringatan ini pada tanggal 21 November.

Masih ada banyak peringatan lain yang dirayakan dalam liturgi Gereja Katolik baik yang bersifat fakultatif maupun secara khusus dirayakan oleh kelompok atau tarekat religius tertentu.

Oleh: P. Kasmirus Jumat, SMM * Imam biarawan Serikat Maria Montfortan; Studi Teologi Dogmatik, khususnya memperdalam Mariologi di Universitas Santo Thomas, Manila, Filipina.

Sumber : Majalah Liturgi Vol. 17, No. 3, Mei-Juni 2006; diterbitkan oleh Komisi Liturgi KWI

Dikutip: http://yesaya.indocell.net/
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: MARIA: Persoalan yang tak pernah selesai?

Santa Maria, doakanlah kami.
Kita kenal ungkapan ini: "Bicara tentang Maria, tak akan ada habisnya!" Pada tgl 13 April 2001, ketika orang Katolik berbondong-bondong ke gereja untuk upacara cium salib, sebagian orang pergi ke satu tempat di Surabaya ini untuk melihat kebenaran berita "Maria yang menangis air mata madu". Berita ini tidak terlalu heboh. Mungkin karena orang mulai bosan dengan sensasi-sensasi seperti ini. Tetapi untuk saya, berita ini menarik buat direnungkan. Kenapa demikian? Karena belum selesai kita dikejutkan dengan berita: "Maria menangis air mata darah", tiba-tiba kita dihadapkan dengan berita "air mata madu". Lalu saya berpikir praktis: "Bunda Maria ini dari tahun ke tahun koq makin aneh?" Atau yang aneh itu siapa? Maria-nya atau orang-orangnya yang aneh? Menurut catatan sejarah gereja, sudah terjadi banyak penampakan Santa Maria. Ada yang sudah diakui secara resmi oleh gereja, yang lain masih dalam proses penyelidikan. Gereja selalu mengambil sikap "hati-hati", tidak terlalu cepat mengakui semua penampakan itu.

Pada bulan Mei dan Oktober, ribuan bahkan jutaan orang Katolik berziarah dan berdoa menghormati secara khusus Bunda Maria. Gereja menghimbau agar setiap anggotanya menaruh hormat yang penuh terhadap Bunda Gereja ini. Ada dua hal ekstrim yang harus dijauhkan dalam sikap seseorang terhadap devosi kepada Bunda Maria. Yang pertama adalah godaan untuk melebih-lebihkan peran Ilahi dalam karya penyelamatan. Dalam argumen ini Allah tidak perlu kerja-sama manusiawi. Manusia tidak punya peran apa-apa. Sehingga tidak seorang manusia pun, termasuk Maria, bisa layak dihormati. Karena, penghormatan seperti itu akan mengurangi kemuliaan yang hanya ditujukan kepada Allah. Akibat dari ekstrim ini muncul apa yang kita sebut "Mariophobia". Godaan yang kedua yakni melebih-lebihkan peran manusiawi dalam karya penyelamatan sampai melalaikan peran Ilahi. Argumen ini menegaskan bahwa Allah membutuhkan sarana untuk menghadirkan diri. Dan sarana paling nyata adalah Yesus Putra-Nya yang lahir dari rahim Maria. Akibat yang muncul dari ekstrim ini, orang berkeyakinan bahwa sarana saja sudah cukup. Hormati Maria saja sudah lumayan atau ungkapan lazimnya "Mariocentricisme".

Gereja menganjurkan agar setiap anggota membangun penghormatan yang benar dan sehat terhadap Bunda Maria. Keibuan Maria dalam kehidupan gereja sungguh-sungguh memberi inspirasi pelayanan bagi gereja. Uskup Fulton J. Sheen dalam bukunya: "Treasure in Clay" menulis: "Saya berkeyakinan bahwa kelemahan agama-agama dewasa ini yakni pada mereka tidak ada 'aspek keibuan'. Agama-agama sering terjebak kepada wajah agama yang keras dan fanatik. Mungkin boleh ditegaskan di bulan Maria ini, bahwa dunia kita, negara kita, gereja kita, terancam konflik dan menjadi goncang, karena banyak orang kehilangan aspek tadi. Jangan sampai kehidupan kita diwarnai dengan kekerasan dan sikap fanatik, justru karena agama-agama kita kehilangan anggotanya yang berhati ibu.

Berbahagialah kamu yang menerima dan mengakui Maria sebagai Bunda Gereja.

Dikutip dari : “Semoga Saya Melihat”; Kumpulan Suara Gembala Gereja Katolik Gembala Yang Baik, Surabaya

Sumber: http://yesaya.indocell.net/
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Mengapa Umat Katolik Berdoa kepada Santa Perawan Maria

Bunda Maria dan Kanak-kanak Yesus

Banyak orang non Katolik telah diajari sedari kecil untuk meyakini bahwa salah satu bukti nyata akan ketidakbenaran ajaran Katolik dapat dilihat dalam penghormatan yang disampaikan kepada Santa Perawan Maria dalam Gereja Katolik, dan dalam begitu banyaknya doa yang dengan penuh kepercayaan disampaikan kepada Bunda Maria oleh umat Katolik. Sementara itu, benar juga bahwa banyak orang non-Katolik, setelah mempelajari dasar-dasar kebenaran akan devosi umat Katolik kepada Maria, begitu terpikat olehnya hingga akhirnya mereka menjadi Katolik. Kebenaran tersebut sangat sederhana dan gamblang dan seluruhnya terkandung dalam dua kebenaran berikut.

1. MARIA ADALAH BUNDA ALLAH.

Katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apapun untuk memiliki seorang ibunda; Katolik percaya bahwa Ia memilih untuk memiliki seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Ia memilih untuk memperkenankan tubuh manusiawi-Nya dibentuk dalam rahimnya.

Ia memilih untuk memperkenankan ibunda-Nya melahirkan-Nya ke dunia sebagai seorang bayi kecil mungil. Ia memilih untuk mengijinkan ibunda-Nya menyusui-Nya, menggendong-Nya dalam pelukannya, melindungi-Nya dari mara bahaya, dan mengajari-Nya seperti layaknya seorang anak diajari oleh orangtuanya: berjalan, berbicara dan berdoa. Dengan demikian, Ia memilih untuk memberikan kepada Maria kuasa atas Diri-Nya yang hanya dapat dinyatakan dengan cinta. Katolik percaya bahwa dalam memilih ibunda-Nya, Putra Allah memilih untuk memberikan kepadanya kuasa atas kehendak-Nya, yang karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya.

2. MARIA ADALAH BUNDA SELURUH UMAT MANUSIA.

Katolik percaya bahwa Putra Allah memilih untuk datang ke dunia melalui seorang ibunda agar ibunda-Nya itu dapat menerima pula segenap anak manusia yang berdosa sebagai saudara-saudari-Nya. Ia memberikan teladan bagaimana bunda-Nya harus dihormati dan dikasihi. Ia mempersiapkan bunda-Nya sebagai bunda seluruh umat manusia dengan memintanya untuk menanggung segala bentuk penderitaan yang mungkin, dan dengan demikian, mengajarkan kepadanya untuk menaruh belas kasihan pada segala bentuk penderitaan anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah Bunda bagi Diri-Nya Sendiri, pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, oleh sebab Ia mempunyai kuasa untuk melakukannya dan karena Ia mencintai Bunda-Nya dengan kasih yang tak terbatas. Ia mengadakan mukjizat-Nya yang pertama di hadapan publik atas permintaan Bunda-Nya, dan menjelang ajal-Nya, Ia mengingatkan Bunda-Nya bahwa ia telah dipersiapkan sejak dari semula untuk menjadi bunda bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Katolik percaya bahwa Maria pastilah dengan antusias menolong mereka, dalam pencobaan jiwa maupun badan, seperti layaknya seorang ibu dengan antusias mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya.

Rosario yang didaraskan umat Katolik merupakan ungkapan kepercayaan mereka terhadap kedua kebenaran di atas. Umat Katolik yakin bahwa jika Maria berbicara kepada Putra Ilahi-nya bagi mereka, tak perlu diragukan lagi mereka pasti akan menerima jawab atas doa-doa mereka.

Imprimi Potest: John N. McCormick, C.SS.R.
Provincial, St. Louis Province
Redemptorist Fathers, May 2, 1960

Imprimatur: + Joseph E. Ritter, Archbishop of St. Louis,
May 5, 1960

Sumber : “Why Catholics Pray to the Blessed Virgin Mary”; www.catholictradition.org

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Catholic Tradition.
Read more...

Devosi kepada Santa Perawan Maria: Mengapa Kita Menghormati Bunda Maria?

Sepanjang bulan Mei, Gereja meminta kita untuk memberi perhatian secara lebih istimewa kepada Santa Perawan Maria, Bunda Allah. Bunda Maria sangat berarti bagi kita karena beberapa alasan:

SP Maria Bunda Allah & Bunda Kita MARIA, GADIS YAHUDI

Pertama-tama karena Bunda Maria adalah Bunda Yesus. Maria adalah seorang gadis belia, mungkin usianya masih belasan tahun, ketika ia menjadi Bunda Yesus.

Kemungkinan besar Maria dilahirkan di kota Sepphoris, yang terletak di sebelah utara Palestina. Sepphoris adalah sebuah kota besar di mana bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup berdampingan dengan damai. Sepphoris merupakan ibu kota Galilea. Kota itu memiliki banyak rumah yang indah dan bahkan sebuah gedung teater yang besar. Sepphoris hancur luluh dilanda gempa bumi besar ketika Maria masih kanak-kanak. Jadi keluarga Maria pindah beberapa mil jauhnya ke Nazareth, sebuah dusun kecil yang berpenduduk hanya 150 hingga 300 orang.

“Nazareth” dalam bahasa Ibrani mempunyai dua arti yang berbeda. Nazareth bisa berarti “lili, bunga bakung” yang merupakan simbol kehidupan, dapat juga berarti “keturunan”. Keluarganya berasal dari keturunan Raja Daud. Baik itu artinya bunga bakung ataupun keturunan, Nazareth adalah nama yang indah bagi tempat tinggal Maria. Di sanalah Maria bertemu dengan Yusuf, seorang tukang kayu. Kemungkinan Yusuf tidak jauh lebih tua dari Maria. Mereka pun bertunangan. Biasanya, masa pertungangan berlangsung selama satu tahun atau lebih. Si gadis akan menenun dan melakukan pekerjaan rumah tangga, sementara sang pria akan membangun rumah tempat tinggal mereka. Kisah selanjutnya kita baca setiap tahun pada hari Natal.

MARIA, BUNDA ALLAH

Kita tidak boleh lupa bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Yesus juga sungguh Manusia, dan Ia bangga menjadi manusia. Yesus sering menyebut diri-Nya, “Anak Manusia.” Dalam bahasa Ibrani ungkapan tersebut berarti “manusia”. Karena Yesus tidak dapat dibagi menjadi dua: Yesus yang Allah dan Yesus yang Manusia, maka bunda-Nya juga disebut Bunda Allah.

MARIA, BUNDA KITA

Menjelang ajal-Nya di salib, Yesus memberikan Bunda Maria kepada kita untuk menjadi bunda kita juga. Yesus melakukannya ketika Ia menyerahkan Bunda Maria ke dalam pemeliharaan St. Yohanes, Rasul. Yesus berkata, " Inilah ibumu." Artinya Tuhan telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya sendiri. Ingatlah, ketika Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia berkata, “Aku akan pergi kepada Allah-Ku dan Allah-mu, kepada Bapa-Ku dan Bapa-mu.” Jadi kita mempunyai Bapa dan Bunda yang sama dengan Yesus. Dengan demikian kita semua menjadi saudara dan saudari-Nya. Kita semua merupakan suatu keluarga yang mengagumkan!

Tunjukkanlah hormatmu kepada Bunda Maria. Ia membawa kita kepada Putera-nya, Yesus.

Sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.
Read more...

Selasa, 04 Mei 2010

TUHAN SELALU HADIR dan TUHAN TETAP HADIR

MAZ 139:5 “Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku”

Perjalanan hidup seseorang dapat dilukiskan kedalam sebuah diagram perjalanan iman. Diagram perjalanan iman terdiri dari sebuah garis horizontal yang menunjukkan tahun-tahun kehidupannya dan sebuah garis vertical menunjukkan bahwa Tuhan hadir (untuk daerah diatas garis horizontal) atau Tuhan tidak hadir (daerah di bawah garis horizontal). Sebagai manusia yang lemah, hampir dapat dipastikan kita pernah berpikir bahwa Tuhan pernah tidak hadir dalam hidupnya, terutama saat dia mengalami badai. Apakah benar Tuhan pernah tidak hadir dalam situasi atau kondisi tertentu di kehidupan seseorang? Jangan-jangan itu perasaan kita saja dan hati kita tidak terbuka bagi Tuhan.

Perjalanan iman saya juga mengalami kondisi dimana suatu saat saya merasa Tuhan hadir dalam hidup saya, namun pada titik yang lain, saya berpendapat Tuhan tidak hadir dalam hidupnya. Dalam hal ini wajar, karena saya menganggap kehadiran Tuhan berdasarkan perasaan saya. Saat hati saya gembira dan saya mendapatkan hal yang baik yang diinginkan, saya merasa Tuhan hadir bahkan dekat dengan saya. Tuhan mengasihi saya. Namun sebaliknya , saat perasaan saya tertekan oleh karena masalah yang berat, saya merasa Tuhan tidak ada disampingnya.. Saya menganggap bahwa Tuhan tidak menolong ataupun tidak mengulurkan tangan-Nya. Pendapat ini tentunya tidak fair bagi Tuhan karena saya menilai kehadiran Tuhan berdasarkan ukuran saya, yaitu perasaan atau suasana hati. Seolah-olah kehadiran Tuhan hanya saya gunakan untuk kepentingan saya saja. Padahal hati sayalah yang keras untuk berseru kepada-Nya, saya terlalu angkuh untuk meminta pertolongan-Nya. Saya menganggap semua persoalan dapat saya selesaikan tanpa pertolongan Tuhan.

Tuhan itu sangat dahsyat. Tuhan sangat sabar terhadap anak-anak-Nya. Dia selalu menantikan anak-anak-Nya mau kembali dan menyerahkan kedaulatan hidupnya kepada Tuhan. Jika memang waktunya Tuhan, tidak ada seorang pun termasuk saya dapat menghalangi Tuhan bertindak. Saat Tuhan memanggil saya dalam keadaan berlepotan dengan lumpur dosa, saya menyerahkan diri agar Yesus menjadi penguasa tunggal atas hidup saya. Jesus mengampuni segala perbuatan-perbuatan dosa saya yang jijik dimata Tuhan. Dia membasuh saya dengan darah-Nya yang mahal dan tak bernoda. Agar saya dapat hidup sesuai kehendak Tuhan, Jesus memberikan anugerah iman kepada saya (Ef 2:8), ini bukan hasil usaha saya tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah. Dengan iman yang dianugerahi oleh Tuhan, saya dengan pertolongan Roh Kudus, memperoleh hikmat bahwa saya dan saudara sangat berharga dimata Tuhan (Maz 116:15; Yes 49:5). Sebelumnya Tuhan telah membentuk dan menenun saya (Maz 139:13) dengan teliti dan cermat, sehingga sudah sepantasnya saya dipelihara, diawasi, dilindungi dan dihidupi oleh Tuhan. Jika saya saja, dapat menghargai karya yang saya buat, apalagi Tuhan tentunya sangat sayang dan mencintai apa yang Tuhan ciptakan dimana kesempurnaan ciptaan-Nya jauh lebih dari apapun dari segala karya sejarah manusia.

Dari ayat renungan di atas, sangat jelas bahwa Tuhan selalu hadir setiap saat, setiap waktu,bahkan Tangan Kanan-Nya yang kokoh melindungi kita dari serangan udara (roh-roh jahat) yang ingin menyerang kita. Seluruh tubuh kita dibentengi oleh Tuhan sendiri, hanya kita saja yang tidak mau Tuhan membentengi kita. Kita kepingin bebas dan tidak terikat. Ingat Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan yang dikasihi-Nya (1Pet 3:12). Hanya satu cara untuk dikasihi Tuhan adalah melakukan segala perintah-perintah-Nya ( 1Yoh 5:3). “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”

Kiriman: Soejono
Read more...

Rabu, 28 April 2010

Tidak Ada Kata Terlambat

1 Sam 4 : 1-11 ; Markus 1 : 40-45
“AKU mau, jadilah engkau tahir “

Seorang kusta datang pada Tuhan dan memohon dengan hati yang tulus dan penuh penyerahan seraya berkata “kalau ENGKAU mau ENGKAU dapat mentahirkan aku”.
Sungguh satu sikap yang penuh kerendahan hati dan percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik pada semua orang. Maka tergeraklah oleh belas kasihan Yesus menjamah orang itu dan berkata “AKU mau, jadilah engkau tahir “. Tuhan ingin setiap kita menjadi tahir, menjadi kudus, menjadi tak bercacat di hadapan-Nya. Dan sembuhlah dia dari penyakit kustanya, Yesus memperingatkannya jangan memberitahukan kepada siapapun tetapi pergilah perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu sebagai persembahan, tetapi orang itu karena sangat bersuka cita dia pergi dan memberitakan kemana – mana.

Siapa saja yang berjumpa dengan Tuhan pasti mendapat berkat. Setiap orang yang mendapat berkat dari Tuhan pasti mengalami pemulihan, sehingga ada dorongan dari hatinya untuk selalu hidup kudus sebagai persembahan bagi Tuhan. Oleh karena itu, siapapun kita, bagaimanapun kondisi kita tidak ada kata terlambat untuk mulai hidup kudus, asal kita mau datang pada Tuhan dan memohon berkat-Nya, Tuhan pasti memberkati kita. Penyesalan boleh, tetapi janganlah kita tenggelam dalam penyesalan yang berlarut – larut, ini dapat mengakibatkan perasaan putus asa dalam hati kita, tetapi hendaklah setiap kita bangkit, datang dengan penuh penyesalan dan berharap kepada Tuhan. Kegagalan yang dialami, hendaklah tidak membuat putus asa, tetapi bangkitlah dan datanglah pada Tuhan dengan penuh pengharapan, sehingga akan memperoleh pengertian dan kekuatan yang baru bahwa setiap masalah yang dialami akan membawa kita semakin bertumbuh dalam rohani yang sehat, dengan demikian kita akan semakin dekat pada Tuhan untuk selalu hidup dalam kekudusan.

"Bapa di Surga, Engkau menginginkan kami cemerlang tanpa cacat dan celah.
Kami mohon rahmat-Mu dan bimbingan Roh Kudus, agar kami selalu menjaga kekudusan diri dalam situasi dan kondisi apapun. Amin"

Sumber: http://www.hidupygdiurapi.blogspot.com
Read more...

Selasa, 27 April 2010

PENGIKUT KRISTUSKAH AKU?

Yoh 10:25
"Yesus menjawab mereka: Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku"

Sadar atau tidak sadar hidup kita sering tidak mencerminkan hidup bagi seorang Pengikut Kristus Sejati. Kita sama seperti orang Yahudi, dimana hidup kita memberikan cermin bagi orang lain bimbang atau masih mencari-cari Tuhan atau menantikan Mesias (Yoh10:24). Kita hanya pintar berkata-kata saja namun dalam tindakannya tidak mencerminkan makna dari kata-kata yang kita ucapkan.

Kita mengatakan Tuhan itu Kasih, tetapi dalam karya dan hidup kita tidak mencerminkan bahwa Tuhan itu Kasih. Kita katakan bahwa kita murid Yesus harus sabar namun dalam sikap hidup, kita sering kali menunjukkan ketidaksabaran. Kita percaya bahwa kita adalah gambar Allah (Imago Dei) (Kej 1:27). Bagaimana pertanggung jawaban bahwa kita segambar dengan Allah jikalau cermin (perkataan, karya, hidup) kita tidak seturut dengan Karakter Allah sebagai Sang Pencipta?

Yesus tidak hanya berkuasa dalam perkataan-Nya namun Yesus juga lebih banyak mengejawantahkan Firman-Nya dalam Karya-Nya dan Hidup-Nya kepada kita. Kesaksian Yesus tentang karakter Bapa kepada kita semua, Yesus ungkapkan kedalam karya-Nya dan hidup-Nya. Itulah maksud bahwa Bapa dan Yesus adalah satu (Yoh 10:30). Demikianlah seharusnya bahwa saya/kita dan Yesus adalah satu maka seluruh perkataan, karya, hidup saya/kita mencerminkan Kasih Bapa kepada manusia.

Salam,
Soejono
Read more...

Senin, 26 April 2010

Rahasia Kemuliaan Dibalik Perutusan

"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan" (Kol 1 : 27)

Pernahkah kita membayangkan bahwa setiap misi perutusan yang kita jalani adalah tugas mulia yang penuh pengharapan hidup mulia bersama Allah?. Bila kita belum tahu, sekarang saatnya untuk kita memulainya. Karena Allah sendiri menjanjikan kemuliaan Nya untuk bisa kita nikmati bersama Nya. Dan lagi adanya jaminan bahwa Allah selalu berada ditengah-tengah kita dalam setiap karya perutusan. Sebenarnya tugas perutusan sendiri adalah tugas kita semua sebagai orang katolik, tugas Gereja yang merupakan panggilan rahmat yang identitasnya terdalam (EN, No 14) tapi semua itu dikembalikan pada pribadi kita masing-masing. Apakah kita mau menanggapinya, dan tergerak hati kita untuk memulai tugas mulia ini?

Apalagi yang kita tunggu, mari kita tanggapi rahmat dan panggilan perutusan ini dengan penuh rasa syukur, jangan ragu-ragu atau setengah-setengah dalam berkarya bagi kemuliaan namaNya, karena Tuhan selalu berada ditengah-tengah kita dan paling penting adalah jaminan kemuliaan dari Allah sendiri, karena Allah selalu menginginkan kesempurnaan Kristus bagi orang yang memuliakan namaNya.

SELAMAT BERKARYA...

Kiriman: Utomo
Read more...

Pintu Ajaib Kehidupan Kekal

Kita ini seperti domba-domba yang hidup dalam suatu pagar yang tinggi dan tembok-tembok yang kokoh. Pagar dan Tembok kita adalah Kesombongan kita (KiS 11:3, Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka."), Keangkuhan (Kis 11:8-10) dan Kebebalan serta kekekerasan hati (Yoh 10:6).

Jika kita mau keluar dari pagar atau tembok dengan cara meloncat, kita pasti sakit bahkan kaki bisa patah. Kalau mau menghancurkan pagar atau tembok dengan membenturkan kepala kita, kepala kita bisa benjol. Kita tidak punya kekuatan untuk menghancurkan pagar dan tembok yang kita bangun. Kita bisa bangun pagar atau tembok tapi kita tidak dapat menghancurkannya. Dengan kuasa Tuhan Yesus Kristus saja, tembok dan pagar baru bisa dibobol. Dengan kerendahan hati dan mau mengaku kita telah berdosa, Tuhan akan menyucikan dari segala kejahatan (1Yoh 1: 9).

Dari sekian pagar atau tembok yang tertutup rapat, ada satu celah (pintu) yang dapat kita lewati untuk keluar ke padang rumput. Pintu itu adalah Tuhan Yesus (Yoh 10:9). Sebuah pintu memang lebarnya terbatas, namun terarah dengan jelas tujuannya. Jika kita masuk lewat Tuhan Yesus, kita akan selamat. Hanya masuk melalui Pintu Yesus, kita dapat masuk ke dalam kehidupan kekal. Itulah tujuan Yesus datang, supaya kita mempunyai hidup (Yoh 10:10b). Mari kita membuka pintu hati kita saat Tuhan mengetuknya.

Salam,
Soejono
Read more...

Minggu, 25 April 2010

Aku Mengasihimu

Kutersungkur di bawah kakiMu, Tuhan
Kumenangis sejadi-jadinya
sambil kucium kakiMu
Kumenjerit : 'Ampuni dosaku, Tuhan!'

Dengan lembut Kau berkata
'Bangunlah anakKu, Aku mengasihimu !'
Sambil kulihat wajahMu
Ku berbisik lirih : 'Ku tak pantas, Tuhan!'

Kau angkat aku yang lemah lunglai
Kau peluk aku dalam dekapan kasihMu
Serasa jiwa terbang melayang
Betapa besar kasihMu.

Sumber: Aku Mengasihimu
Read more...

Legio Maria

01. Apakah Legio Maria (LM)?
Legio Maria adalah organisasi kerasulan awam yang terbesar dalam Gereja Katolik. Ada 3 jutaan anggota aktif yang tersebar di berbagai negara di seluruh dunia. Legio Maria ini telah disetujui oleh 6 Paus dan didukung oleh Konsili Vatikan II. Jadi memang ini adalah organisasi orang-orang awam yang mempunyai semangat merasul.

02. Kapan dan siapa pendiri LM?
Legio Maria didirikan pada tanggal 7 September 1921 di Dublin Irlandia. Yang menjadi tokoh pendiri dari Legio Maria ini adalah Frank Duff seorang awam katolik yang tekun dan setia dalam karya kerasulan. Jadi kini Legio Maria sudah lebih dari 89 tahun usianya.

03. Apakah tujuan utama LM itu?
Tujuan utama Legio Maria adalah memuliakan Tuhan Allah melalui pengudusan anggota-anggotanya. Anggota Legio Maria biasa disebut Legioner.

04. Bagaimana karya-karya LM?
Anggota Legio Maria atau Legioner menjadi sarana Roh Kudus melalui doa dan pelayanan yang terprogram secara proposional. Karya-karyanya meliputi kunjungan dari rumah ke rumah, kunjungan keluarga, pelayanan di penjara, mengunjungi orang sakit dan orang lanjut usia, kunjungan insidental, pelajaran agama, mengunjungi para baptisan baru, devosi Maria dan menghadiri pertemuan-pertemuan kerohanian.
Para Legioner debina oleh seorang pemimpin rohani yang diangkat pleh pastor paroki. Dengan kata lain Legioner adalah perpanjangan hati dan tangan seorang gembala/pastor. Jadi dapat disimpulkan bahwa Legioner adalah mitra kerja karya pastoral para imam yang berkarya di paroki.

05. Bagaimana LM berkarya?
Setiap minggu sekali para Legioner berkumpul dalam suatu wadah yang disebut Presidium, untuk berdoa, merencanakan dan membicarakan karya kerasulan dalam suasana kekeluargaan. Lalu dalan satu pekan itu Legioner berdua-dua melakukan karya kerasulan dibawah bimbingan seorang pemimpin rohani.

06. Siapa-siapa yang bisa bergabung?
Legio Maria terbuka bagi semua orang katolik yang:
* setia mempraktekan hidup keagamaan dengan sesungguh-sungguhnya.
* tergerak oleh keinginan untuk memenuhi dalam kerasulan gerejani melalui Legio Maria
* siap sedia memenuhi tiap-tiap tugas yang melibatkan anggota aktif Legio

07. Bagaimana kita bisa menjadi anggota LM?
Langkah pertama, ialah menjadi tamu pada suatu rapat Legio Maria. Tamu-tamu selalu diterima dan dapat bergabung dalam pelaksanaan tugas legio bersama dengan Legioner yang sudah berpengalaman.

Langkah kedua, bila Anda mantap maka Anda mendaftarkan diri dan akan dapat diterima menjadi calon anggota melalui persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

Langkah selanjutnya, pada waktu yang ditentukan akan diterima secara resmi menjadi anggota Legioner dengan mengucapkan Janji Legio.

08. Apakah ada LM di Paroki-Paroki?
Ada, bahkan di hampir tiap paroki ada Legio Maria. Bagi para peminat Legio Maria dapat menghubungi gereja-gereja paroki terdekat dengan para peminat.

09. Bagaimana kesan-kesannya menjadi anggota anggota LM?
Kesannya tentu menyenangkan, menggembirakan dan membahagiakan karena:
* Bisa melatih kedisiplinan dalam hidup
* Berdoa bersama dan menjadi rasul awam yang mau perhatian terhadap siapapun yang memerlukan kehadiran, sapaan kasih dan doa bersama Bunda Maria yang menjadi sumber semangat dalam karya kerasulan Legioner.

10. Istilah-istilah yang sering muncul dalam Legio Maria.
Berikut ini kami tampilkan beberapa istilah yang sering muncul dalam Legio Maria antara lain sebagai berikut: Tessera, Veksilum, Alokusio, Presidium dan Acies

Tessera
Tessera adalah sebuah lembaran yang berisi doa-doa legio dilengkapi dengan sebuah reproduksi gambar Legio Maria. Tessera juga merupakan tanda persatuan dan Perserikatan antar para Legioner dimanapun berada. Setiap rapat selalu mendoakan Tessera bahkan para anggota non aktif pun perlu mendoakan doa-doa Tessera.

Veksilum
Veksilum adalah panji Legio Maria. Dalam panji itu terdapat aneka simbol yang menandakan jiwa dan semangat Legioner. Dalam Veksilum itu ada ukiran/gambar merpati lambang Roh Kudus. Dibawah burung merpati terdapat palang salib yang bertuliskan LEGIO MARIA dan terdapat lukisan Maria Medali Wasiat. Dibawahnya terdapat tangkai pegangan yang ditancapkan di bola dunia. Hal itu melambangkan bahwa dunia ditaklukkan oleh Roh Kudus yang berkarya melalui Maria dan putra-putrinya.

Alokusio
Alokusio adalah amanat Panglima Romawi kepada para prajuritnya. Alokusio dalam hal ini berarti sebuah amanat singkat yang disampaikan oleh pemimpin rohani untuk menyemangati para Legioner. Legioner hendaknya menerima amanat itu dengan gembira dan lebih bersemangat untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dalam doa dan karya.

Presidium
Presidium adalah satu unit Legio Maria yang terdiri dari beberapa Legioner. Tiap presidium diberi nama menurut salah satu gelar Maria misalnya Maria Ratu atau nama salah satu karunia istimewa dari Bunda Maria seperti Yang Semula Jadi Tak Bercela. Tiap presidium mempunyai pengurus inti yang disebut perwira. Pengurus inti terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara.

Acies
Acies merupakan salah satu tugas legio yang diadakan oleh dewan kuria untuk mengumpulkan angota-anggota Legio secara berkala supaya dapat saling mengenal dan semangat berkumpul mereka terpelihara. Salah satunya bernama acies. Acies adalah acara tahunan dimana para Legioner melangsungkan upacara penyerahan diri kepada Bunda Maria. Penyerahan diri ini meliputi penyerahan diri individual maupun kolektif. Hal ini biasanya dilaksanakan pada tiap tanggal 25 Maret atau pada tanggal yang berdekatan. Diwajibkan setiap Legioner bisa hadir karena di dalam acara acies ini memperbaharui janji kepada Bunda Maria dan untuk menerima kekuatan dan berkat dari Maria sebagai bekal untuk pertempuran selama satu tahun yang akan datang dalam melawan kekuatan setan.

II. Apakah hak dan kewajiban umat katolik itu?
Dalam Kitab Hukum Gereja Katolik disebutkan bahwa setiap orang katolik mempunyai hak dan kewajiban sebagai orang katolik. Dalam kanon 225 dikatakan bahwa orang kritiani berdasarkan baptis dan penguatan ditugaskan ALLAH untuk mengusahakan agar warta illahi keselamatan dikenal dan diterima oleh orang di seluruh dunia (Kanon 224-231). Dengan kata lain semua orang katolik mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta mewartakan kabar keselamatan kepada semua orang.
Akhirnya kami berharap dengan media ini para pembaca tergerak untuk ikut serta bergabung bersama untuk menjadi umat beriman yang mau terlibat dalam penyelamatan jiwa-jiwa.
Tuhan Memberkati.

Disalin dari: Kuria Bunda Mempelai Roh Kudus - Paroki Kristus Raja Surabaya (Expo 24 April 2010 - 25 April 2010)
Read more...

Sabtu, 24 April 2010

KUAT KUASA PELAYANAN KRISTIANI

I Diurapi untuk melayani
- Tuhan Yesus sudah memerdekakan kita, membebaskan kita dari perbudakan dan rasa takut melayani Tuhan

- Pelayanan Kristiani berarti mengikuti Yesus dan menjalani hidup seperti diriNya :
* Yesus menjadi pusat hidup, pola pikir, pola kehendak, pola berperasaan seperti Yesus bersumber kepada Yesus
* FirmanNya adalah pedoman ketaatan hidup

- Pelayanan Kristiani tidaklah mungkin tanpa kuasa urapan Roh Kudus, kita telah diurapai seprti disabdakanNya ( II Kor 1 ; 21-22 )

Pelayanan kepada Yesus perbudakan atau pengabdian?
- Sebagai hamba Tuhan kita dapat melayani dengan dua cara :
* Melayani dengan cara Yesus
* Melayani dengan cara diluar Yesus ( daging, dunia, setan )

- Melayani dengan cara Yesus mudah, ringan dan enak ( Mat 11 ; 29-30 )
Yesus berjanji memberikan Roh Kudus supaya kita dapat hidup sesuai jalanNya oleh kasih karunia dan kuasa Roh Kudus ( Kis 1 ; 5,8 ) Yesus telah menaruh Roh Ketaatan dan pelayanan dalam diri murid- muridNya, kukNya enak dan ringan karena RohNya tinggal da bekerja dalam diri kita

- Waktu kita mau menyerahkan diri kepada Roh Kudus, Ia mengubah hati kita dan membebaskan kita sehingga kita sanggup mentaati dan melayani Tuhan, bukan sebagai budak yang terpaksa melainkan sebagai orang-orang yang dipenuhi kasih dan sukacita Tuhan yang melimpah

- Hanya dosa dan pemberontakan yang dapat merampas damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus dalam diri kita ( Gal 5;1, Gal 5;13-14 )

- Jadi kuk yang sudah Yesus pasang jangan diganti dengan kuk perhambaan ( kemalasan, marah, ngomel ) melalui kedagingan kita ( kehidupan dalam dosa dan dunia )
Tuhan memanggil kita untuk menolak jalan dunia, menyalibkan kedagingan dan memilih berjalan di dalam Roh. Yesus menjugkir balikkan norma-norma dunia melalui :
* Memilih lahir dikandang binatang daripada di Istana yang megah
* Memilih penderitaan dan penghinaan kayu salib daripada kuasa dunia dan kemasyuran

Kiriman: ANS
Read more...

Jumat, 23 April 2010

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya

Yoh 20;29 Kata Yesus kepadanya : ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Seringkali pola pikir kita sudah terprogram, melihat segala sesuatu dengan pikiran/akal sehat/logika, sehingga sesuatu yang tampaknya tidak masuk akal/logika menjadi tidak dapat diterima.
Tuhan Yesus mengajarkan sebaliknya, bahwa kita harus melihat dengan hati, dengan mata iman, karena keberadaan Allah tidak dapat dinalar justru karena keterbatasan daya nalar/daya pikir manusia.

Keberadaan Allah atau sesuatu yang rohani tidak dapat dinalar, tetapi dapat dirasakan, tidak dapat dilihat tetapi dapat dinikmati.
Saat mata kita tertutup dan hati kita menyatu dengan roh Allah, kita dapat merasakan kehadiranNya, kita dapat mendengar suaraNya didalam keheningan itu.
Keterbatasan daya pikir kita tidak dapat menembus ke Maha Besar-an Allah, kita tidak akan pernah mampu mencari sisi-sisi ke Allah-an melalui pemikiran kita! Apa sih kita ini dihadapanNya? Pikiran kita adalah ciptaanNya dan itu tidak mungkin sama dengan pikiran Allah.

Allah yang adalah roh, yang tidak tampak, yang tidak ada wujudnya sulit untuk dipercaya. Tetapi kita dapat menyaksikan kebesar-anNya melalui pekerjaan tanganNya, ciptaanNya, dan ini dibutuhkan mata iman untuk dapat menyaksikan keberadaan Allah.
Lebih mudah mempercayai sesuatu yang ada wujudnya daripada yang tidak ada wujudnya, akan tetapi melalui mata batin kita dan dengan iman kiranya dapat kita renungkan bagaimana Allah yang tidak tampak tadi sudah berkarya di sepanjang kehidupan kita selama ini.

Di dalam Kitab Suci, Allah yang tidak tampak itu berbicara banyak kepada kita melalui firmanNya, yang pada awal perjanjian lama peran Allah sangat sulit diterima, sampai Dia mengutus sendiri PuteraNya untuk berada dan berkarya ditengah-tengah umat manusia.
Melalui kemanusiaan Yesus lah, Allah lalu diterima sebagai “sesuatu” yang hidup selamanya sampai akhir dunia, yang mengatur semuanya, menciptakan semuanya dan seterusnya. Sementara roh Allah sendiri juga bekerja melalui hati manusia memberi kesadaran akan keberadaan Allah.
Sehingga Allah yang tidak tampak tadi dapat diterima oleh manusia sebagai pribadi yang hidup abadi.

Kita belum pernah melihat Allah, tetapi melalui puteraNya Yesus kita tahu siapa Allah itu, yang hidup didalam Yesus dan Yesus didalam Allah.
Maka, mari ! kita melihat dengan mata iman dan bukan dengan pikiran ataupun logika. Sehingga kita dapat semakin dekat dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”! Yoh 20;29b. Amin!

Kiriman: ANS
Read more...

Tuhan Pasti Sanggup

[Maria Shandy ft Mike Idol (Maria Shandy feat Mike Idol)]

/* Verse Mike */
Kuatkanlah hatimu
Lewati setiap persoalan
Tuhan Yesus selalu menopangmu
Jangan berhenti harap padaNya.

Reff:
Tuhan Pasti Sanggup...
TanganNya takkan terlambat untuk mengangkatku
Tuhan Masih Sanggup...
Percayalah, Dia takkan tinggalkanmu...

/* Verse Maria Shandy */
Kuatkanlah hatimu
Lewati setiap persoalan
Tuhan Yesus selalu menopangmu
Jangan berhenti harap padaNya.

Reff:
Tuhan Pasti Sanggup...
TanganNya takkan terlambat untuk mengangkatku
Tuhan Masih Sanggup...
Percayalah, Dia takkan tinggalkanmu...

Reff 2 :
Tuhan Pasti Sanggup...
TanganNya tangan terlambat untuk mengangkatku
Tuhan Masih Sanggup...
Percayalah, Dia Masih Sanggup...
Tuhan Pasti Sanggup...
TanganNya tangan terlambat untuk menganggkatmu
Tuhan Masih Sanggup...
Percayalah, Dia takkan tinggalkanmu...

Bridge :
Percayalah, (*percayalahhh...)
Percayalah, ( kita harus percaya ..)
Percayalah, Diakan mengangkatmu...
Read more...

Kasih Karunia Tuhan

Melalui berbagai cara Tuhan berkerja dalam hidup kita untuk memberikan kepada kita kemampuan daripada-Nya dimana sebenarnya kita sebagai manusia tidak mampu melakukannya.

Tetapi seringkali ketika situasi yang kita hadapi tidak sesuai dengan yang kita harapkan, tidak jarang manusia lari dari kenyataan yang mengakibatkan tidak dapat merasakan Kasih Karunia-Nya. Padahal seringkali Tuhan memakai persoalan, pergumulan maupun tantangan yang kita hadapi untuk memurnikan iman kita, untuk membawa kita kepada level yang lebih tinggi supaya kita sungguh – sungguh hidup dalam Kasih Karunia-Nya. Oleh karena itu marilah kita mengubah cara pandang kita terhadap masalah yang ada karena melalui pergumulan hidup yang kita alami saat ini kita mau belajar untuk tetap setia menerapkan Firman-Nya, tetap setiap pada kasih-Nya dan pada kebenaran-Nya.

Karena Tuhan merancang kita untuk menjadi kuat di dalam DIA sehingga semakin hari kita semakin menjadi serupa denganKristus. Persoalan, kesulitan yang kita hadapi sebenarnya bukan dari Tuhan, tetapi Dia ijinkan itu terjadi dengan tujuan supaya kita semakin mengenal DIA, dan menyadari kasih karunia-Nya yang memampukan kita tetap setia pada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.

Untuk tetap setia dan bertahan pada kebenaran-Nya kita tidak dapat melakukan dengan menggunakan kekuatan kita sendiri, karena kemampuan kita terbatas, maka kita harus membiarkan Roh Kudus yang memimpin hidup kita, yang akan menolong kita. Karena Roh Kudus adalah Roh Allah yang kuasa-Nya tidak terbatas, sehingga kelemahan dan keterbatasan kita akan dilalui-Nya. Dan dengan demikian maka apapun yang kita hadapi saat ini kita tidak akan lari dari kenyataan melainkan bersama DIA kita pasti mampu melaluinya sehingga membuat kita semakin hari semakin bertambah iman dan kepercayaan kita kepada-Nya untuk membawa kita pada kemuliaan-Nya. Amin

Sumber: http://www.hidupygdiurapi.blogspot.com
Read more...

Kamis, 22 April 2010

Yesus Berdoa Untuk Saya

Yoh 20:17 “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka”.

Ayat ini merupakan doa Tuhan Yesus kepada Bapa pada malam terakhir sebelum Tuhan Yesus ditangkap dan menderita. Yesus sangat mengasihi kita semua dan mengharapkan kita terselamatkan. Yesus berdoa bukan untuk keselamatan para rasul saja tetapi untuk saya dan saudara yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sudah menetapkan saya dan saudara sejak masa kandungan untuk membalas Cinta Kasih-Nya.

Jika kita merasa dikuatkan oleh doa seseorang yang kita anggap berkharisma dan suci, apalagi kita yang sekarang ini didoakan oleh Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus adalah Anak yang dikasihi Bapa, sehingga apa saja yang Yesus minta Bapa memberikan-Nya. Dan dapat dipastikan bahwa doa Tuhan Yesus mempunyai pengaruh luar biasa bagi hidup kita. Saya dan saudara tidak perlu takut lagi terutama untuk mewartakan Kabar Baik.

Roma 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Jadi apa yang saya dan saudara harus lakukan yaitu hanya membalas Cinta Kasih-Nya dalam hidup yang menuruti kehendak dan perintah-Nya.

Salam,

Soejono
Read more...

Rabu, 21 April 2010

Tuhan Dapat Memakai Siapa Saja Untuk Mewujudkan Rencana-NYA

2Sam 24:2.9-17; Mrk 6:1-6

Ketika Yesus kembali ke tempat asalnya, dan pada hari Sabat Dia mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar itu takjub, mereka heran dan berkata :”dari mana diperoleh-Nya semuanya itu ? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya ? Dan mujijat – mujijat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya ? Bukankah Ia anak tukang kayu, anak Maria dst. Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Manusia selalu menilai seseorang dari latar belakangnya, dari usianya, dari pengalamannya atau dari pendidikannya. Sebagai orang tua, jarang sekali dapat mendengar nasehat dari orang yang lebih muda atau dari anak – anaknya, sebagai pengajar atau guru, apakah dapat menerima ketika mendapat teguran atau dikoreksi oleh siswanya, begitu juga mereka yang biasa memimpin apakah dapat menerima nasehat dari mereka yang berasal dari kalanganan menengah kebawah ?
Sebagai manusia kita sering menilai segala sesuatu dengan hal – hal yang ada di dunia ini. Hari ini, Injil mewartakan bahwa Yesus sendiri juga ditolak di tempat asalnya karena mereka melihat siapa keluarga Yesus yang tidak memungkinkan membuat Yesus dapat seperti itu, lalu mereka menolak-Nya, karena ketidak percayaan mereka maka tidak terjadi banyak mujijat di tempat itu.

Tuhan dapat bekerja melalui siapa saja untuk memwujudkan rencana-Nya, dibutuhkan kerendahan hati dari kita untuk dapat mendengar suara Tuhan melalui sesama. Karena Tuhan tidak memandang seseorang dari latar belakangnya, tetapi Tuhan melihat ketulusan hati dan seperti bejana, Tuhan juga membentuk kita agar kita memiliki karakter Kristus, untuk itu marilah kita belajar menghargai satu sama lain, kita belajar untuk lebih banyak mendengarkan dan merenungkannya, kita belajar untuk mempunyai pengendalian diri yang baik melalui sikap dan tutur kata kita, sehingga kita dapat mengalami mujijat-Nya dan biarlah rencana Tuhan semakin tergenapi dalam hidup kita.

Bapa yang penuh kasih, bimbinglah kami agar kami memiliki pengenalan yang benar akan Engkau, sehingga kami dapat memandang segala sesuatu menurut sudut pandang-Mu. Amin

Sumber: http://www.hidupygdiurapi.blogspot.com
Read more...

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Admin

Entri Populer

Blog Stats

FEEDJIT Live Traffic Feed

 

Followers


Firefox Some Rights Reserved